Aspek Keuangan Dalam Studi Kelayakan Bisnis

Hello Sobat Tipsmonika, dalam memulai suatu bisnis, ada banyak faktor yang harus diperhatikan. Salah satunya adalah aspek keuangan. Aspek ini sangat penting karena akan menentukan apakah bisnis tersebut akan berhasil atau tidak. Untuk itu, pada artikel kali ini kita akan membahas mengenai aspek keuangan dalam studi kelayakan bisnis.

1. Perencanaan Keuangan

Perencanaan keuangan adalah langkah awal yang harus dilakukan dalam studi kelayakan bisnis. Dalam perencanaan ini, kita harus memperhitungkan berapa modal yang dibutuhkan, serta bagaimana cara mendapatkan modal tersebut. Selain itu, perlu juga memperhitungkan biaya-biaya operasional yang akan dikeluarkan dalam menjalankan bisnis.

2. Analisis Pasar

Analisis pasar juga mempengaruhi aspek keuangan dalam studi kelayakan bisnis. Dalam analisis ini, kita perlu mengetahui seberapa besar peluang pasar yang ada untuk produk atau jasa yang akan kita tawarkan. Hal ini akan mempengaruhi jumlah pendapatan yang akan diperoleh oleh bisnis tersebut.

3. Menghitung Break Even Point

Break even point atau titik impas adalah titik di mana bisnis sudah tidak mengalami keuntungan maupun kerugian. Dalam menghitung break even point, kita perlu memperhitungkan berapa besar biaya tetap dan biaya variabel yang harus dikeluarkan dalam menjalankan bisnis. Dengan mengetahui break even point ini, kita dapat mengetahui apakah bisnis tersebut layak untuk dijalankan atau tidak.

4. Menghitung Return on Investment

Return on Investment atau ROI adalah rasio yang digunakan untuk mengukur seberapa besar keuntungan yang diperoleh dari investasi. Dalam studi kelayakan bisnis, ROI sangat penting untuk diperhitungkan karena akan mempengaruhi keputusan untuk melanjutkan atau menghentikan bisnis. Semakin besar ROI yang diperoleh, semakin besar pula keuntungan yang akan diperoleh.

5. Menghitung Payback Period

Payback period adalah waktu yang dibutuhkan untuk mendapatkan kembali modal yang dikeluarkan dalam menjalankan bisnis. Dalam menghitung payback period, kita perlu memperhitungkan berapa besar modal yang dikeluarkan serta berapa besar pendapatan yang akan diperoleh dalam setiap periode. Semakin pendek payback period, semakin baik pula untuk bisnis tersebut.

6. Memilih Sumber Pendanaan

Setelah mengetahui berapa besar modal yang dibutuhkan, selanjutnya kita perlu memilih sumber pendanaan yang tepat. Ada beberapa sumber pendanaan yang bisa dipilih, seperti bank, investor, atau modal sendiri. Dalam memilih sumber pendanaan, kita perlu mempertimbangkan bunga atau persentase keuntungan yang akan diberikan oleh sumber pendanaan tersebut.

7. Mencari Peluang Investasi

Dalam studi kelayakan bisnis, kita juga perlu mencari peluang investasi yang ada. Hal ini dilakukan untuk memperoleh tambahan modal yang dibutuhkan dalam menjalankan bisnis. Ada beberapa cara untuk mencari peluang investasi, seperti melakukan pitching kepada investor atau mencari program-program investasi yang ada.

8. Memperhitungkan Resiko Bisnis

Resiko bisnis adalah hal yang tidak bisa dihindari dalam menjalankan suatu bisnis. Oleh karena itu, dalam studi kelayakan bisnis, kita perlu memperhitungkan berbagai resiko bisnis yang mungkin terjadi. Hal ini akan mempengaruhi keputusan untuk melanjutkan atau menghentikan bisnis.

9. Menerapkan Sistem Akuntansi yang Tepat

Sistem akuntansi yang tepat juga sangat penting dalam menjalankan bisnis. Dengan menerapkan sistem akuntansi yang tepat, kita dapat memantau arus kas yang masuk dan keluar, serta membuat laporan keuangan yang akurat. Hal ini akan memudahkan kita dalam mengambil keputusan terkait dengan aspek keuangan bisnis.

10. Menyusun Rencana Anggaran

Rencana anggaran adalah dokumen yang berisi tentang penggunaan dana yang dimiliki. Dalam menyusun rencana anggaran, kita perlu memperhitungkan berapa besar modal yang dimiliki, serta bagaimana cara penggunaan dana tersebut. Hal ini akan memudahkan kita dalam melakukan pengawasan terhadap pengeluaran bisnis.

11. Memantau Cashflow

Cashflow adalah arus kas yang masuk dan keluar dalam bisnis. Dalam memantau cashflow, kita dapat mengetahui seberapa besar pendapatan yang didapatkan dan seberapa besar pengeluaran yang dikeluarkan dalam setiap periode. Hal ini akan memudahkan kita dalam mengambil keputusan terkait dengan keuangan bisnis.

12. Menjaga Keuangan yang Sehat

Untuk menjaga keuangan bisnis yang sehat, kita perlu melakukan pengawasan terhadap penggunaan dana yang dimiliki. Hal ini dilakukan untuk menghindari pengeluaran yang tidak perlu, serta memastikan bahwa keuangan bisnis selalu mencukupi. Dengan menjaga keuangan yang sehat, bisnis dapat bertahan dalam jangka waktu yang lama.

13. Menghindari Utang yang Berlebihan

Utang yang berlebihan dapat menjadi beban bagi bisnis. Oleh karena itu, kita perlu menghindari utang yang berlebihan dan hanya meminjam dana yang dibutuhkan. Dalam meminjam dana, kita perlu memperhatikan bunga yang diberikan serta kemampuan untuk membayar kembali utang tersebut.

14. Menyusun Laporan Keuangan yang Akurat

Laporan keuangan yang akurat sangat penting dalam menjalankan bisnis. Dengan menyusun laporan keuangan yang akurat, kita dapat mengetahui seberapa besar pendapatan dan pengeluaran yang diperoleh dalam setiap periode. Hal ini akan memudahkan kita dalam mengambil keputusan terkait dengan aspek keuangan bisnis.

15. Membuat Proyeksi Keuangan

Proyeksi keuangan adalah estimasi tentang pendapatan dan pengeluaran bisnis dalam jangka waktu yang akan datang. Dalam membuat proyeksi keuangan, kita perlu memperhitungkan berbagai faktor yang mempengaruhi keuangan bisnis, seperti perubahan pasar atau pilihan strategi bisnis. Proyeksi keuangan yang akurat akan memudahkan kita dalam mengambil keputusan terkait dengan bisnis.

16. Menggunakan Software Keuangan

Software keuangan dapat membantu kita dalam mengelola keuangan bisnis. Dalam memilih software keuangan, kita perlu memperhatikan kemudahan penggunaan serta fitur yang disediakan. Dengan menggunakan software keuangan, kita dapat memantau arus kas yang masuk dan keluar, serta membuat laporan keuangan yang akurat.

17. Mengajukan Pinjaman

Jika dana yang dimiliki tidak mencukupi, kita dapat mengajukan pinjaman. Namun, sebelum mengajukan pinjaman, kita perlu memperhitungkan kemampuan untuk membayar kembali pinjaman tersebut. Jangan sampai pinjaman yang diambil justru menjadi beban bagi bisnis.

18. Mengatur Pembayaran Pajak

Pembayaran pajak juga menjadi bagian dari aspek keuangan dalam bisnis. Kita perlu mengatur pembayaran pajak dengan tepat agar tidak terkena sanksi dari pihak pajak. Oleh karena itu, kita perlu memahami tentang pajak dan melakukan pembayaran dengan tepat waktu.

19. Memperhatikan Cash Reserve

Cash reserve adalah dana cadangan yang disimpan untuk mengantisipasi kemungkinan terjadinya sesuatu yang tidak diinginkan dalam bisnis. Dalam menentukan cash reserve, kita perlu memperhitungkan berbagai faktor yang mempengaruhi bisnis, seperti tingkat resiko bisnis atau perubahan pasar. Cash reserve yang cukup akan memudahkan bisnis dalam menghadapi permasalahan yang muncul.

20. Menguji Kembali Rencana Keuangan

Setelah semua aspek keuangan telah diperhitungkan, kita perlu menguji kembali rencana keuangan yang telah dibuat. Hal ini dilakukan untuk memastikan bahwa rencana tersebut realistis dan dapat dijalankan dengan baik. Jika terdapat kekurangan atau kesalahan, maka kita dapat memperbaikinya sebelum benar-benar menjalankan bisnis.

Kesimpulan

Dalam menjalankan bisnis, aspek keuangan menjadi hal yang sangat penting. Tanpa penanganan yang tepat terhadap aspek keuangan, bisnis dapat mengalami kerugian atau bahkan gagal. Oleh karena itu, studi kelayakan bisnis perlu memperhatikan berbagai aspek keuangan yang ada. Dengan melakukan analisis yang tepat serta pengawasan yang baik, bisnis dapat meraih keuntungan yang maksimal dan bertahan dalam jangka waktu yang lama.

Sampai jumpa kembali di artikel menarik lainnya!

Tinggalkan komentar